Pupuk Kandang dapat Mencerna Kertas

Proses penghancuran kertas yang saya maksudkan di sini, terjadi ketika saya melakukan proses penjemuran kotoran kambing. Jadi, untuk menjemur kotoran kambing tersebut, saya menggunakan keranjang buah, yang telah dialasi dengan menggunakan kertas.

Hal ini karena keranjang tersebut memiliki lubang yang cukup besar, sehingga jika tidak diberi alas, maka pupuk kandang yang sudah siap dijemur tersebut. akan terbuang sia-sia. Dan yang saya maksudkan mencerna di sini yaitu dalam artian, melumatkan atau menghancurkan.

Mungkin karena cuaca yang sering mendung, maka dalam proses penjemuran kotoran dapat memakan waktu berhari-hari, sampai pupuk tersebut dapat kering sempurna. Dan selama itu pula, maka saya setiap hari akan menjemur dan mengangkat kotoran tersebut.

Pada saat itu saya melihat bahwa keranjang yang saya gunakan tersebut kembali berlubang. Awalnya saya mengira bahwa lubang tersebut disebabkan karena kondisi kotoran yang masih basah, sehingga dapat melubangi kertas.

Tetapi ternyata saat kotoran tesebut sudah berangsur-angsur mengering, ternyata lubang-lubang baru kembali bermunculan. Saya baru sadar, bahwa sebenarnya bakteri pembusukan yang ada di dalam kotoran kambing tersebut tidak sepenuhnya mati, tetapi masih ada yang aktif.

Selain itu, saya juga pernah membeli kotoran sapi yang telah dikemas rapi, dalam bentuk kantong plastik. Ternyata label merk penjualnya terbuat dari kertas biasa, dan hanya dimasukkan begitu saja ke dalam kantong plastiknya. Ternyata setelah lebih dari dua bulan, saya melihat bahwa kertas yang ada di dalam kantung tersebut telah terurai dengan baik, sehingga sudah tidak berbentuk lagi seperti kertas.

Padahal boleh dibilang, proses pembuatan kotoran sapi tersebut, telah melewati proses pengeringan yang panjang, sehingga sampai bisa seperti itu, tetapi tetap saja bakteri pembusukan yang ada di dalamnya tidak semuanya mati. Dan masih ada sebagian yang tersisa, dan masih sanggup untuk membusukkan kertas.

    • megantara on 27 Maret 2018 at 9:53 pm

    Reply

    saat mengering, bakteri tidak langsung mati, tapi membentuk kista (semacam cangkang) dan menjadi dorman sampai kondisi lingkungan sesuai lagi bagi kelangsungan hidupnya (umumnya kelembaban/air, ph, kadar oksigen, dan nutrisi)

      • Remi on 29 Maret 2018 at 5:08 am
      • Author

      Reply

      Terima kasih komentarnya, karena dapat menambah pengetahuan juga untuk saya dan pembaca yang lain.

Tinggalkan Balasan ke Remi Batalkan balasan