Bibit Lele yang Diberi Pakan Cacing Sutra

Memang harga jual panen ikan lele di sekitar rumah saya, saat ini jarang ada dibeli dengan harga tinggi. Tetapi meskipun demikian, tetap saja ada orang yang membudidayakan lele, hanya saja jumlahnya saat ini sudah tidak sebanyak dulu.

Hanya saja saat ini, para peternak lele tersebut sudah semakin ahli dalam budidaya pembesaran lele. Meskipun cara dan metode yang digunakan para peternak tersebut berbeda-beda, tetapi rata-rata usaha budidaya mereka selalu berhasil.

Beberapa waktu terakhir ini saya mendengar bahwa ada peternak yang menggunakan cacing sutra sebagai tambahan pakan bibit lele yang baru saja dia tebar.

Untuk penggunaan cacing sutra sebagai pakan bibit ikan lele, sebenarnya bukan hal yang baru bagi saya, karena setahu saya selama berada di peternak bibit lele, mereka selalu memberikan pakan cacing sutra sebagai menu utama, untuk mempercepat proses pembesaran bibit mereka.

Hanya saja saat sudah sampai rumah, biasanya para peternak akan merubah pola makan ini, dan hanya akan memberikan pakan pelet buatan pabrik saja. Alasan utamanya adalah harga cacing sutra di sekitar rumah saya yang sangat mahal, dan jauh lebih mahal dari pada harga pelet. Sehingga, untuk menghemat pengeluaran, kami hanya menggunakan pelet saja.

Tetapi ada yang menarik dari salah seorang peternak lele yang saya temui baru-baru ini. Yaitu dia terus memberikan pakan cacing sutra kepada lele peliharaanya kira-kira sampai lelenya berukuran di atas 10 cm. Meskipun cacing sutra yang diberikan saat ini hanya berupa selingan saja, sedangkan makan utama bibit lele tersebut adalah pelet pabrik. Ternyata hal ini dapat berdampak langsung pada pertumbuhan dan tingkat kesehatan bibit lele.

Lele tersebut, terlihat lebih lincah dan nafsu makannya juga sangat rakus. Bahkan secara rata-rata ukuran tubuh, lele tersebut hampir sama besarnya. Dapat dipastikan bahwa dengan kondisi seperti ini, maka pemilik tidak perlu melakukan sortir sampai panen tiba.

Cara yang digunakan peternak tersebut dalam memberikan cacing sutra, yaitu pada pagi hari lele mereka akan diberi pakan pelet pabrik, untuk ukuran peletnya sendiri disesuaikan dengan ukuran mulut ikan.

Dan selama siang hari ikan tidak diberi makan lagi sampai sore, baru nanti sebelum Maghrib, ikan akan diberi makan cacing sutra, sedang jumlahnya disesuaikan dengan keperluan ikan. Hal ini karena sekitar jam 9 malam, ikan akan kembali diberi makan pelet pabrik.

Sebenarnya selama siang tersebut ikan tidak benar-benar puasa, karena sering saya melihat bahwa di kolam ikan lele tersebut diletakkan daun pepaya, ataupun potongan batang pisang.

Untuk cacing sutra yang digunakan oleh peternak ini berasal dari mencari sendiri di sungai, sehingga boleh dibilang cacing sutra ini didapatkan secara gratis, seperti halnya daun pepaya dan juga batang pisang.

Tinggalkan Balasan