Karena saat ini sudah terlalu banyak para pemula yang mengalami kegagalan dalam proses budidaya lele, hal ini membuat seorang teman saya menjadi sangat prihatin. Sehingga ia mencoba untuk menyusun hal apa saya yang kira-kira dapat membuat peternak pemula mengalami kegagalan.
Menurut teman saya ini, bahwa dalam usaha budidaya lele, kenyataannya tidak semudah seperti yang dikatakan oleh iklan, yaitu yang kebanyakan hanya menceritakan tentang keuntungan yang akan didapat semata, tetapi tidak pernah memperingatkan soal masalah yang akan dihadapi nantinya.
Beberapa hal yang diamati oleh teman saya, sehingga dapat membuat peternak pemula menjadi gagal, yaitu :
Yang pertama, sering kali terjadi bahwa para peternak pemula ini, dalam memulai usaha budidaya lele, mereka tergiur oleh iming-iming akan pendapatan yang besar dengan usaha yang kelihatannya tidak terlalu sulit. Apalagi jika ditambahi dengan label enterpreneur, dan dapat bekerja mandiri tanpa harus diperintah orang lain.
Yang ingin diungkapkan teman saya ini, yaitu seorang peternak pemula harus memiliki gambaran yang utuh, selain dari keuntungan, dia juga harus tahu bahwa ada resiko kerugian yang juga harus dihadapi nanti.
Yang kedua, biasanya para pemula tidak memiliki pengalaman beternak lele atau bahkan mereka sebelumnya belum memiliki pengalaman beternak hewan lain. Dan boleh dikatakan mereka hanya bermodal nekat untuk mulai usaha budidaya lele.
Karena biasanya sebelum para pemula berani beternak lele, ada teman yang mendampingi dan terus mendukung, tetapi biasanya setelah usaha mulai berjalan dan mulai ada masalah kebanyakan yang terjadi, malah teman para pemula ini angkat tangan dan meninggalkannya. Sehingga para pemula ini mengalami kesulitan dalam menghadapi permasalahan yang ada.
Kesalahan berikutnya yang banyak dilakukan oleh para pemula, yaitu mereka terlalu mudah tergiur oleh ucapan penjual produk. Sehingga saat ada yang menawarkan prebiotik, nutrisi, ataupun obat, mereka akan membelinya tanpa pikir panjang.
Biasanya yang terjadi berikutnya adalah produk yang dibeli tersebut tidak sebaik yang diiklankan, atau bahkan kualitasnya sangat buruk. Dan bagaimanapun juga, setiap pembelian pastinya akan menambah ongkos. Karena itu sebelum anda membeli suatu produk, meskipun itu dari teman dekat, anda harus tetap mengecek tentang kebenaran dari produk tersebut, dan yang paling penting yaitu apakah anda memang benar-benar membutuhkan produk tersebut.
Iming-iming terakhir yang biasanya membuat banyak orang tertarik, adalah soal omongan dari penjual bibit yang mengatakan bahwa jika ada yang membeli bibit dari mereka, maka nanti saat panen, hasil panennya akan dibeli kembali. Mohon hati-hati dengan ungkapan seperti ini, karena memang tidak semua penjual bibit benar-benar melakukan sistem seperti ini.
Ada banyak kasus, bahwa saat pemula ini panen, ternyata penjual bibitnya malah banyak alasan yang akhirnya tidak mau mengambil ikan lele yang siap panen tersebut. Atau bisa juga memang diambil, tetapi proses pembayarannya yang ditunda-tunda, akibatnya peternak tidak dapat memutar uang panen tersebut untuk memulai tebar bibit yang baru.
Biasanya masalah klasik yang dihadapi oleh pemula adalah soal tengkulak yang akan membeli hasil panen mereka, karena mereka tidak biasanya masih belum memiliki kontak dengan tengkulak. Jadi, biasanya iming-iming dari penjual bibit lele yang seperti ini akan sangat menggiurkan bagi para peternak pemula.
hallo, saya mau nanya
kolam saya panjang 2m lebar 1.2m,
salah kalau saya isi 500ekor sampai panen dan air yang tenang ?
Ikan lele sebenarnya memang lebih menyukai kolam dengan air tenang, karena habitat aslinya seperti itu.
Jika pemula, memang sebaiknya jumlah ikan yang dipelihara jangan terlalu banyak, saya kira jumlah tebar 500 ekor tersebut sudah cukup banyak untuk pemula. Mungkin tebar bibit berikutnya, jika sudah lebih mahir maka jumlahnya bisa ditambah lagi.