Kondisi Belut yang Ada Saat Ini

Belut adalah salah satu menu favorit masyarakat yang ada di sekitar rumah saya, biasanya menu belut ini lebih sering disajikan dalam bentuk lalapan belut, mungkin menu ini mirip seperti menu pecel belut yang ada di Jakarta. Karena saya sendiri baru tahu jika arti menu pecel di Jakarta, itu berarti lalapan di Jawa Timur.

Sedangkan orang yang mengembang biakkan belut sendiri, saya masih belum pernah menemukannya di daerah sekitar tempat tinggal saya, hal ini karena di rumah saya meskipun air selalu tersedia, tetapi biayanya akan sangat mahal jika digunakan dalam jumlah banyak. Karena air di tempat kami lebih banyak mengandalkan pasokan dari PDAM dan air sumur.

Karena budidaya belut memerlukan pasokan air yang sangat banyak, terutama untuk proses pergantian rutin setiap sore. Maka tidak ada warga yang berani untuk memelihara belut. Belut yang dihasilkan di sekitar rumah saya kebanyakan adalah hasil tangkapan dari alam, yaitu dari sawah dan juga saluran irigasi yang ada di sekitar sawah tersebut.

Sedangkan untuk cara menangkap belut di daerah tempat tinggal saya ada beberapa, tetapi biasanya anak-anak kecil lebih sering menggunakan pancing sederhana, dengan mata kail dari paku atau jarum pentul yang dibentuk sendiri. Biasanya benang yang dipakai adalah pilinan dari tali plastik, dengan panjang sekitar satu meter. Sedangkan untuk umpannya mereka biasa menggunakan cacing tanah.

Bisanya mereka akan mencari lubang belut yang ada di sekitar pematang sawah, dan setelah menemukannya maka mereka akan berusaha untuk mengganggu belut tersebut agar mau keluar, biasanya belut tersebut akan marah dan akan langsung memakan umpan cacing.

Setelah umpan cacing tersebut dimakan, maka mereka biasanya mereka akan langsung membanting belut tersebut di pematang sawah yang keras. Tujuannya adalah untuk mematikan belut tersebut, hal ini karena belut sangat licin, sehingga dengan cara ini maka belut tidak akan bisa melarikan diri lagi. Setelah itu belut tinggal dibawa pulang.

Sedangkan untuk orang yang sudah dewasa, biasanya mereka akan menggunakan cara yang tidak ramah lingkungan, yaitu mereka biasanya akan menggunakan sengatan listrik yang berasal dari aki. Cara ini dianggap dapat menangkap belut dalam jumlah yang lebih banyak, dalam waktu yang lebih singkat dan juga tenaga yang lebih sedikit. Meskipun akibatnya banyak hewan lain yang terkadang ikut tersengat aliran listrik.

Pada saat akan mengolah daging belut, karena tubuhnya sangat licin, maka untuk membantu agar genggaman kita tidak mudah lepas, maka biasanya tubuh belut ditaburi dulu dengan abu gosok, atau jika tidak maka bisa juga yang ditaburi abu gosok adalah tangan kita.

Tinggalkan Balasan