Perawatan Rutin pada Ikan Terapis

Sebelumnya perlu saya jelaskan, bahwa jenis ikan terapis yang saya miliki berasal dari jenis ikan gatul, yaitu ikan air tawar kecil yang banyak terdapat di sawah, selokan, saluran irigasi, dan sungai. Dan mungkin jenis ikan terapis yang saya miliki ini, tidak setenar ikan garra rufa, yang sudah banyak digunakan di tempat-tempat terapis pada umumnya.

Hal ini karena ikan gatul sebenarnya hanyalah ikan, yang sering dijadikan pakan ikan mahal, dan bukan merupakan ikan terapis. Tetapi karena hasil latihannya, maka ikan gatul milik saya, sekarang dapat digunakan sebagai ikan terapis, yaitu bertugas untuk memakan sel kulit mati pada tubuh manusia.

Sebenarnya dengan menggunakan ikan yang relatif banyak di Indonesia, dengan penyebaran yang sangat luas, seperti jenis gatul ini, maka saya merasa sangat diuntungkan dari segi perawatannya. Apalagi jenis ikan gatul yang saya gunakan ini, adalah jenis ikan air tawar, sehingga bagi saya yang tinggal jauh dari pantai akan sangat terbantu sekali. Terutama soal penggantian airnya.

Lagi pula, dalam proses pergantian air, juga tidak perlu dilakukan terlalu sering, dan biasanya ikan gatul yang saya miliki juga tidak terlalu manja dengan kondisi air yang ada. Untuk pergantian air, biasanya saya lakukan, jika jumlah air yang ada di dalam kolam menyusut, atau berubah menjadi sangat keruh dan kotor, baru pada saat itu saya menambah atau mengganti dengan air baru.

Air yang saya gunakan untuk budidaya ikan gatul ini adalah air sumur biasa, bahkan pada saat musim hujan, saya akan menggunakan air hujan untuk mengganti air kolam ikan gatul saya. Dan sepertinya tidak ada masalah yang berarti pada ikan gatul tersebut.

Untuk proses pergantian air ini, memang saya tidak mengganti setelah ikan diberi makan. Karena pengalaman saya pada saat beternak ikan lele, bahwa jika ikan berada dalam kondisi kenyang dan air kolamnya terlalu banyak goncangan, maka ikan bisa muntah dan menjadi stress, jadi karena itu sampai sekarang, saat ikan baru diberi makan, maka saya tidak akan mengganggunya.

Dalam pemberian pakan ikan, sejak pertama kali saya menggunakan pakan berupa PF 500, yaitu jenis pelet yang ukurannya paling kecil, dan paling banyak kandugan proteinnya, hal ini karena di tempat tinggal saya, pelet ini masih merupakan jenis pelet yang terbaik.

Perlu saya jelaskan juga, bahwa kebutuhan pakan untuk ikan ini sangat sedikit, sehingga menggunakan pelet dengan kualitas yang baik sekalipun saya rasa tidak akan rugi. Ditambah lagi ikan gatul ini, juga memakan sel kulit mati jadi memang kebutuhan pakannya tidak terlalu banyak.

Ikan gatul yang saya miliki ini sangat toleran terhadap perubahan cuaca yang ekstreme, bahkan ketahanan fisiknya saya akui sangat mengagumkan. Karena meskipun cuaca sedang mendung, dan suhu udara menjadi sangat dingin, ikan gatul saya tetap bisa bertahan dengan baik, hanya saja saat suhu udara dan air sedang dingin-dinginnya, maka jumlah anakan ikan gatul akan menjadi sedikit. Tetapi saat suhu udara dan air mulai menghangat, maka jumlah anakannya menjadi banyak.

Jadi, ikan gatul yang saya miliki ini tidak perlu diberi pemanas, ataupun sirkulasi air yang baik, bahkan air kolamnya juga tidak perlu diberi filter. Sehingga saya menganggapnya sebagai ikan yang sangat mudah dipelihara, tetapi dengan manfaat yang besar.

 

Tinggalkan Balasan