Jenis Ikan yang dapat Menggantikan Ikan Garra Rufa dalam Melakukan Terapi Ikan

Seperti yang sudah saya tuliskan dalam artikel saya sebelumnya bahwa saya sudah mencoba untuk melatih beberapa jenis ikan hias air tawar untuk mau memakan sel kulit mati yang ada pada permukaan tubuh manusia, dan ternyata setelah beberapa waktu mencoba, saya berhasil menukan ikan yang sesuai dan memiliki sifat yang sangat mirip seperti yang dilakukan oleh ikan garra rufa.

Ikan ini merupakan peranakan dari beberapa jenis ikan hias air tawar, tetapi indukan utamanya adalah jenis ikan kecil yang sering ada di sawah, di sungai ataupun di selokan, dan di sekitar rumah saya ikan jenis ini disebut dengan nama ikan gatul.

Tetapi memang peranakan dari ikan gatul yang saya pelihara sudah merupakan keturunan yang kesekian dari indukan asli yang ditangkap di alam. Bahkan bentuk tubuh, warna dan ukuran dari ikan gatul yang saya pelihara saat ini sudah berubah dari indukan aslinya. Saya rasa hal ini karena ikan yang saya pelihara sudah memiliki anakan yang berasal dari gabungan ikan guppy dan juga ikan molly.

Jadi, sebagian ikan gatul yang saya pelihara saat ini, berukuran besar dari pada ikan indukan aslinya, dan sebagian memiliki warna yang lebih mengkilap seperti ikan molly, dan ikan yang berukuran lebih kecil, beberapa diantaranya memiliki bentuk ekor yang membesar dan mengkilap seperti milik ikan guppy.

Tetapi hal yang cukup mengagetkan saya adalah perbedaan sikap hidupnya, bahkan antara ikan dari kolam yang satu dengan ikan yang ada di kolam lainnya, ternyata ikan-ikan tersebut memiliki perbedaan prilaku yang cukup mencolok. Karena itu tidak semua ikan gatul yang saya pelihara dapat menjadi jinak dan mau memakan sel kulit mati yang ada pada kulit manusia.

Tetapi ikan gatul yang berhasil menjadi jinak, mereka sangat antusias sekali saat saya memasukkan tangan saya ke dalam kolam pemeliharaan mereka, bahkan mereka berebutan untuk memakan sel kulit mati yang ada di tangan saya. Memang saya tidak hanya memberikan tangan saya kepada ikan gatul tersebut sebagai pakan, karena saya masih memberi pelet sebagai pakan yang utama, dan tangan saya sebagai sampingannya.

Sehingga sekarang saya memiliki kolam terapi ikan pribadi sendiri, dan saya juga tidak perlu khawatir dengan penyakit menular dari orang lain, karena kolam ini hanya saya sendiri yang menggunakannya. Bahkan orang lain juga belum tahu membedakan mana kolam yang ikannya sudah jinak dan mana kolam yang ikannya masih liar, karena semua kolam yang ada ikannya nampak sama saja.

Pada artikel berikutnya saya akan mencoba menjelaskan cara yang saya gunakan untuk bisa menjinakkan ikan gatul milik saya tersebut, meskipun saya sendiri tidak dapat menjamin keberhasilannya. Karena dari sekian banyak ikan gatul yang saya miliki, ternyata hanya ikan dalam satu kolam saja yang berhasil menjadi jinak, sedangkan ikan yang lain tetap saja liar, meskipun cara yang saya gunakan relatif sama.

Tinggalkan Balasan