Melatih Kicauan Burung Kenari dengan menggunakan Rekaman Suara

Kakak saya memang adalah seorang penghobi binatang, tetapi hanya saja karena luas lahan yang dia miliki di Jakarta tidak terlalu banyak, maka hal ini membuatnya memilih jenis hewan yang dapat dipelihara. Dengan pertimbangan itulah, maka kakak saya memilih untuk memelihara burung kenari.

Hanya saja karena masih baru pertama kali memelihara burung, maka jumlah burung yang dia miliki belum banyak, dan burung yang ada juga adalah jenis burung muda yang baru saja beranjak dewasa, maklum saja karena jenis burung kenari seperti harganya masih murah dan terjangkau.

Hanya saja yang menjadi masalah, yaitu di lingkungan tempat tinggal kakak saya tidak ada orang lain yang memelihara burung atau hewan peliharaan lain, maka burung kenari milik kakak saya tidak memiliki guru yang bisa mengajarinya berkicau.

Entah dari mana asalnya sampai kakak saya memiliki ide untuk menggunakan rekaman kicauan burung kenari lain yang sudah mahir, untuk mengajari burung kenari muda tersebut. Dan ternyata meskipun yang dipelajari oleh burung kenari milik kakak saya hanyalah rekaman suara saja, tetapi hasilnya sungguh di luar dugaan.

Hasilnya, burung kenari muda tersebut akhirnya bisa berkicau dengan indah dan dia pun akhirnya dapat mengikuti suara yang berasal dari rekaman tersebut, meskipun sebenarnya suara yang dihasilkan masih belum sebagus suara burung yang ada di dalam rekaman tersebut. Tetapi bagaimanapun juga pencapaian ini tetap mengagumkan.

Waktu yang digunakan oleh kakak saya untuk memperdengarkan suara rekaman burung tersebut adalah pada pagi hari, biasanya setelah dimandikan dan diganti air dan juga pakannya, baru burung kenari tersebut diperdengarkan suara remakan tersebut.

Memang sebenarnya secara naluri bahwa burung akan banyak berkicau pada saat pagi hari, sehingga dengan memperdengarkan rekaman kicauan burung di pagi hari, akan dapat merangsang niat burung untuk dapat berkicau, secara lebih baik lagi.

Memang proses pembelajaran burung agar dapat berkicau dengan bagus seperti ini tidak dapat dilakukan dalam waktu yang singkat, karena faktor keindahan kicauan burung tidak cukup dengan mengajarinya dari hasil rekaman sura saja, karena burung juga tetap memerlukan perhatian, perawatan, pakan dan vitamin yang cukup, sebagai penunjang.

Dan setelah setahun dirawat dan diajari dengan menggunakan rekaman suara, ternyata burung tersebut sudah bisa berkicau dengan baik. Pada saat burung tersebut dijual, ternyata harganya memang bisa naik cukup banyak. Menurut kakak saya, dia masih untung dari hasil penjualan burung tersebut.

Tinggalkan Balasan