Luwak Dulu dan Sekarang

Beberapa waktu yang lalu saya sempat berjalan-jalan di sekitar pasar hewan di Kota Malang, dan di salah satu bedak penjual hewan di sana, ternyata ada juga luwak yang dijadikan sebagai hewan peliharaan. Hanya saja, pada saat itu saya tidak menanyakan soal harga luwak yang ditawarkan oleh pedagang tersebut.

Tetapi seorang teman di media sosial, ada yang menawarkan luwak peliharaannya dengan harga Rp 600 rb / ekor, dan luwak tersebut sudah berusia dewasa dan siap kawin. Mungkin untuk ukuran yang masih kecil, harga luwak tersebut bisa lebih murah. Memang saya pribadi tidak terlalu mengikuti perkembangan harga luwak, karena memang bukan merupakan hewan favorit saya.

Padahal dulu saat saya masih kecil, luwak adalah hewan yang dianggap sebagai hama untuk perkebunan kopi, biasanya luwak dan garangan adalah hewan buruan yang biasa dijadikan sebagai sasaran utama bagi anak muda yang ingin belajar berburu. Bahkan, saya masih ingat bahwa teman saya memamerkan daging luwak hasil tangkapan ayahnya, dan dia memakannya dengan lahap di depan kami semua.

Tetapi sekarang setelah popularitas dari kopi luwak semakin meningkat, maka hal ini juga memberi dampak yang cukup signifikan terhadap hewan luwak itu sendiri. Bahkan, bisa dibilang bahwa luwak sekarang sedang naik daun. Dari dulunya dianggap sebagai hama perkebunan, hewan liar yang tidak ada harganya, dan sering diburu warga. Sekarang luwak mulai banyak yang ditangkarkan, bahkan banyak yang dijadikan sebagai hewan peliharaan.

Terlepas dari tudingan beberapa pihak, yang mengatakan bahwa eksploitasi luwak sebagai hewan penghasil kopi yang harganya mahal, adalah sebuah bentuk perbudakan terhadap hewan liar, tetapi yang saya tahu bahwa jumlah pendapatan dari perdagangan hasil olahan kopi tersebut memiliki nilai ekonomi yang cukup besar, dan berhubungan dengan banyak orang.

Selain itu, karena pamor dari kopi luwak yang begitu terkenal, sekarang hewan luwak berubah dari hewan liar yang diburu menjadi hewan peliharaan di dalam rumah. Terlepas apakah di rumah tersebut dia juga harus memakan kopi atau tidak. Karena menurut saya siapa yang tidak tergiur dengan harga kotoran hewan, seharga Rp 1,5 jt / Kg.

Tinggalkan Balasan