Membuat Kotoran Kelinci agar tidak Bau

Sebenarnya menurut saya bentuk kelinci sangat imut dan menyenangkan, bahkan dengan bulu kelinci cukup lembut untuk disentuh dan dibelai. Bahkan, untuk beberapa kelinci ras, bentuknya lebih lucu lagi, dan bisa membuat saya berlama-lama untuk bermain bersama mereka, kelinci juga bukan hewan yang berisik seperti anjing, jadi cocok untuk orang yang suka ketenangan. Meskipun demikian, yang membuat saya malas untuk beternak kelinci adalah bau dari kelici tersebut dan kandangnya yang cukup mengganggu.

Menurut teman saya yang pedagang dan peternak kelinci, dia mengatakan bahwa permasalahan bau tidak sedap yang ditimbulkan oleh kelinci tersebut, disebabkan oleh pemberian pakannya. Teman saya itu mengatakan bahwa jika kelinci diberi makan berupa hijauan, misalnya rumput dan sayuran, maka akan membuat kotoran yang dihasilkannya menjadi lembek dan berbau. Bahkan pakan hijauan juga membuat kencing kelinci menjadi berbau tidak sedap.

Nampaknya permasalahan bau pada kotoran kelinci sangat berkaitan dengan proses pencernaannya. Karena itu sebagai solusi teman saya menyarankan agar nanti jika saya kembali beternak kelinci, maka sebaiknya tidak perlu menggunakan pakan hijauan lagi, tetapi cukup memberi makan dengan pelet kelinci yang banyak dijual di toko pakan hewan ternak.

Jika menggunakan pakan instan buatan pabrik / pelet kelinci, maka kotoran dari kelinci tersebut sudah berupa kotoran yang kering dan tidak berbau saat keluar. Karena sudah kering maka dalam pembersihannya juga akan lebih mudah.

Teman saya juga mengatakan bahwa dengan memberi makan pelet buatan pabrik seperti ini, maka dia sudah tidak perlu repot-repot lagi untuk mencari rumput segar sebagai pakan. Karena jika sudah memasuki musim kemarau panjang, rumput memang agak sulit untuk dicarinya, jadi proses mencari rumput bisa jadi masalah yang merepotkan.

Sebenarnya dengan memberikan pakan berupa hijauan ataupun berupa pelet instan, sebenarnya tidak terlalu berpengaruh kepada kondisi kelinci secara keseluruhan (baik berat badan mapun kesehatannya), karena jika diamati kondisinya kurang lebih masih sama saja. Hanya saja mungkin yang sangat berbeda adalah kebiasaan makannya saja.

Tinggalkan Balasan