Secara harafiah arti nama burung ‘love bird’, jika diartikan dalam bahasa Indonesia kira-kira namanya adalah burung cinta (diambil dari bahasa Inggris). Sebenarnya burung ini juga memiliki nama yang artinya hampir sama jika diartikan dalam bahasa Indonesia, bahasa tersebut diambil dari bahasa Yunani yaitu “agape ornis”, ‘agape’ memiliki arti ‘cinta’, sementara ‘ornis’ diartikan sebagai ‘burung’.
Ada beberapa catatan bahwa burung ini dinamakan ‘love bird’ oleh para ahli yang pertama menemukannya, karena saat mereka melihat tingkah burung tersebut di alam bebas yang sering berpasangan, dan digambarkan seperti sepasang kekasih yang sedang jatuh cinta. Ditambah lagi, bahwa love bird biasanya juga tinggal dalam koloni, yang terdiri dari keluarga dekat mereka, sehingga semakin menegaskan bahwa burung ini adalah jenis burung yang penuh kasih sayang.
Lagi pula menurut para ahli, bahwa love bird yang ada di alam bebas merupakan jenis burung yang setia terhadap pasangannya atau bisa disebut juga sebagai burung monogami. Jadi, semakin membuat para ahli yakin untuk menamakan burung ini sebagai “love bird” atau burung cinta.
Sebagai tambahan saja, yaitu tentang data yang saya tuliskan di atas, mungkin hanya bisa terjadi saat burung ini berada di alam bebas, yang masih alami dan belum tersentuh tangan manusia. Karena menurut pengamatan saya terhadap beberapa peternak love bird, yang ada di sekitar rumah saya, mereka biasanya meletakkan seekor pejantan dan tiga ekor betina dalam satu sangkar.
Menurut mereka jumlah perbandingan jantan dan betina ini adalah perbandingan yang paling tepat untuk mengawinkan love bird, hanya saja jika mereka ditanya soal alasan mengapa jumlahnya harus seperti itu kebanyakan dari mereka akan menjawab bahwa, jumlah itu didapatkan dari pengalaman selama mereka melakukan budidaya, dan sebagian lainnya berasal dari belajar kepada peternak yang lebih senior.
Jadi, bisa dikatakan bahwa love bird, adalah burung yang setia jika mereka berasal dari alam bebas. Tetapi jika love bird tersebut berasal dari penangkaran, maka sepertinya burung tersebut sudah mulai mengenal poligami dan selingkuh. Saya rasa ini adalah sifat yang dikondisikan oleh para peternaknya, dan bukan sifat alami mereka.
Selain itu ada juga peternak love bird yang mengatakan bahwa tidak semua love bird yang sedang berpasang-pasangan selalu berkelamin jantan dan betina, karena pada kenyataannya sering juga love bird jantan dan jantan yang malah berpasangan, sehingga di penangkaran ada juga love bird yang bersifat ‘homo’.
Karena itu sebagai saran saja kepada anda para pemula yang ingin belajar beternak love bird, yaitu saat anda ingin membeli sepasang love bird, sebaiknya jangan terkecoh dengan love bird yang terlihat berpasangan, karena belum tentu mereka adalah jantan dan betina, jika sampai anda salah membeli dan yang anda beli adalah jantan dan jantan, maka sudah pasti love bird tersebut tidak akan bisa berkembang biak.
Tinggalkan Balasan