Bekatul sebagai Pakan Tambahan Untuk Sapi Perah dan Sapi Pedaging

Bagaimanapun juga kebutuhan pakan untuk sapi adalah suatu hal yang harus terpenuhi dan tidak bisa ditawar lagi. Karena jika sampai terlambat, maka akibatnya untuk sapi perah, susu yang mereka hasilkan bisa menurun kualitasnya ataupun jumlahnya. Jika itu adalah jenis sapi pedaging, maka bisa menurunkan bobot dari sapi tersebut, yang pastinya akan menurunkan juga harga jualnya.

Karena itu agar tidak selalu tergantung dengan pakan hijauan, seperti rumput dan daun-daunan, maka para peternak sudah mulai mencari beberapa jenis pakan alternatif yang lain. Pakan alternatif ini diperlukan terutama untuk mensiasati jika terjadi musim kemarau yang berkepanjangan, karena pada saat itu banyak pakan hijauan yang mati, dan kalaupun ada maka harganya juga akan menjadi sangat mahal sekali, yang pasti bisa menurunkan keuntungan peternak.

Salah satu jenis pakan tambahan untuk sapi, baik itu sapi perah maupun sapi pedaging adalah bekatul. Bekatul adalah produk turunan yang berasal dari sisa kulit padi, karena di dekat rumah saya masih banyak terdapat sawah, maka jumlah bekatul juga sangat banyak tersedia. Lagi pula, selain dari bekatul yang berasal dari padi, sapi-sapi ini juga bisa diberi bekatul yang berasal dari jagung, sehingga ketersediaannya bisa lebih banyak lagi.

Memang untuk mendapatkan bekatul ini para peternak tersebut harus membelinya, dan tidak seperti rumput yang terkadang bisa didapatkan secara gratis.

Selain bekatul saya sering mendengar, bahwa para peternak sapi, terutama sapi pedaging, mereka biasa membuat semacam kontrak dengan pabrik tahu. Para peternak sapi tersebut, untuk setiap harinya harus disediakan ampas kedelai dalam jumlah tertentu, dan tidak boleh dikurangi jumlahnya, dan jika jumlahnya ditambah maka mereka bersedia untuk menambah ongkosnya.

Saya sering mendengar bahwa, meskipun pada saat penjualan produk tahu sendang tidak laku, para pengrajin tahu tersebut, masih harus tetap memberikan ampas kedelai dalam jumlah yang disepakati, dan para peternak sapi ini sudah tidak mau peduli dengan gejolak harga kedelai atau harga tahu, yang penting ampas kedelai tersebut tidak boleh berkurang jumlahnya.

Saya mendengar bahwa kandungan protein dari kedelai yang cukup tinggi tersebut, dapat meningkatkan produksi daging dari sapi potong dengan cepat, jika dibandingkan dengan rumput atau pakan hijauan yang lainnya. Karena itu maka harga sapi potong, dapat dinaikkan dengan cepat jika diberi pakan ampas tahu.

Sebenarnya, saya agak kaget jika di daerah lain seperti di Jakarta, saya sering melihat jika ampas tahu yang ada di sana, hanya dibuang begitu saja. Karena di rumah saya mencari ampas tahu adalah barang langka, yang kadang harganya juga cukup mahal, jika dibandingkan dengan harga kedelainya.

Tinggalkan Balasan