Biaya untuk Inseminasi Buatan Sapi

Beberapa waktu yang lalu saya sempat mengunjungi kampung, yang penduduknya banyak berprofesi sebagai peternak sapi, untuk kandang sapinya kebanyakan berada di samping rumahnya, sendangkan untuk jenis sapi yang mereka pelihara, kebanyakan hanya memelihara satu jenis sapi saja untuk satu rumah.

Jadi, jika salah satu rumah peternak dia memelihara jenis sapi perah, maka dia hanya memelihara sapi perah saja semuanya, dan tidak dicampur dengan sapi jenis lain. Demikian juga dengan peternak yang memelihara sapi jenis brahman, maka semua jenis sapi yang dia pelihara adalah jenis brahman semuanya, dan tidak dicampur dengan sapi dari jenis lain.

Pada waktu saya berkunjung ke rumah pemilik sapi perah yang ada di sana, ternyata selain sapi yang sudah dewasa, saya juga melihat anak sapi yang masih kecil. Pemilik sapi tersebut mengatakan bahwa anak sapi tersebut masih berumur beberapa bulan. Dan semua sapi perah yang dimiliki oleh peternak tersebut, adalah betina semua.

Jadi, untuk mengawinkan sapi-sapi tersebut tidak ada yang dilakukan secara alami, dengan menggunakan sapi jantan, tetapi semuanya dilakukan dengan cara “inseminasi buatan” atau di daerah rumah saya lebih kenal sebagai metode “kawin suntik”. Jadi, pada saat sapi betina tersebut sudah siap kawin, maka pemilik sapi akan menghubungi petugas kawin suntik, untuk menyuntikkan sperma dari sapi unggul yang sudah disiapkan.

Menurut para peternak sapi di sini, jika menggunakan metode kawin suntik seperti ini, maka anakan yang dihasilkan sepenuhnya adalah jenis bibit unggul, dan jarang sekali sampai ada anakan yang gagal. Apalagi jika sapi perah yang hanya menghasilkan susu pada saat hamil dan setelah melahirkan, maka dengan metode kawin suntik seperti ini, berhentinya produksi susu akan lebih singkat. Sehingga produksi susunya juga bisa lebih lama waktunya.

Untuk peternak sapi yang saya wawancarai tersebut mengatakan bahwa dia selalu menggunakan sperma yang kualitasnya bagus, sperma jenis ini dihargai Rp 50.000/sekali suntik. Karena dia percaya dan sudah membuktikan bahwa sperma jenis ini, bisa menghasilkan anakan unggul.

Menurut peternak tersebut, sebenarnya selain sperma yang kualitasnya bagus, masih ada juga sperma yang kualitasnya biasa, untuk sperma yang kualitasnya biasa ini adalah Rp 15.000/sekali suntik. Tetapi waktu saya tanyakan soal hasil dari anakannya saat menggunakan sperma jenis yang biasa ini, peternak tersebut tidak tahu soal hasil dari anakan yang dihasilkan, karena ternyata memang beliau selalu menggunakan sperma yang kualitasnya bagus tersebut, dan belum pernah menggunakan sperma yang kualitasnya biasa.

Selain sapi perah, ternyata saat saya berkunjung ke rumah pemilik sapi brahman yang ada di sana, ternyata pemiliknya juga menggunakan sistem inseminasi buatan, untuk membuat sapi peliharaannya agar dapat hamil. Ternyata alasannya sama seperti pemilik sapi perah yang sebelumnya, yaitu dengan menggunakan sistem inseminasi buatan ternyata anakan yang dihasilkan akan jauh lebih unggul.

Tinggalkan Balasan