Jumlah Anak yang Dihasilkan Kambing akan Menentukan Laju Pertumbuhannya

Beberapa waktu yang lalu saya mengunjungi salah seorang peternak kambing yang ada di dekat rumah saya, untuk kambing yang dia pelihara adalah jenis kambing lokal, dan jenis kambing seperti ini masih banyak diternakkan di sekitar tempat tinggal saya. Untuk kandang yang dia miliki memang tidak terlalu besar ukurannya (maksimal berisi delapan ekor kambing dewasa) dan hanya berjumlah satu saja kandangnya.

Peternak yang saya temui ini hanyalah orang yang merawat kambing-kambing milik orang lain. Dan untuk sistem bagi hasil yang dia lakukan adalah dengan cara membagi anakan yang dihasilkan oleh kambing yang dia pelihara tersebut. Memang untuk kambing yang dia pelihara bukanlah jenis kambing jantan semua, tetapi adalah campuran dari kambing jantan dan kambing betina.

Sehingga setiap beberapa waktu sekali, kambing-kambing tersebut akan melakukan kawin secara alami (bukan dengan inseminasi buatan/kawin suntik), dan dengan cara ini maka kambing yang dia pelihara akan menghasilkan anakan. Hanya saja, karena cara kawinnya masih alami, maka anakan yang dihasilkan tidak bisa ditentukan jumlah dan kualitasnya.

Cerita menarik yang saya peroleh berikutnya adalah mengenai hubungan antara jumlah anakan kambing yang dihasilkan dengan kecepatan perkembangan pertumbuhannya. Jadi, dari cerita yang saya dapatkan, bahwa jika seekor induk kambing, hanya menghasilkan seokor anak dalam sekali kelahiran, maka anak kambing tersebut akan dapat tumbuh menjadi besar dalam waktu yang sangat singkat.

Tetapi jika sampai, dalam satu proses kelahiran, induk kambing melahirkan dua ekor anak kambing sekaligus, maka pertumbuhannya akan menjadi lambat. Dan jika sampai dalam satu kali proses kelahiran ternyata induk kambing sampai melahirkan tiga ekor anak kambing, maka peternak tersebut mengatakan bahwa sepertinya anak-anak kambing tersebut sulit untuk besarnya, bahkan rasanya pertumbuhannya terasa sangat lambat sekali.

Jika diantara para peternak kambing, sepertinya mereka tidak terlalu peduli dengan penyebabnya, karena yang lebih mereka perhatikan adalah hasil yang mereka dapatkan.

Tetapi jika saya pribadi melihat bahwa hal ini, sangat erat kaitannya dengan faktor nutrisi dan gizi, yang dihasilkan oleh induk kambing tersebut. Jadi sebanyak apapun anak kambing yang dilahirkan, induk kambing tersebut hanya dapat menyediakan gizi dalam jumlah yang tetap dan tidak dapat ditambah lagi.

Jadi, sejak di dalam kandungan, gizi dari induk kambing tersebut harus dibagi menjadi dua atau tiga bagian menurut jumlah anaknya. Dan hal inipun masih tetap berlanjut, sampai mereka lahir. Anak kambing tersebut masih harus berbagi air susu dengan saudaranya, yang sepertinya jumlah dan gizinya juga tidak dapat ditambah oleh induknya.

Karena itulah, maka anak kambing yang lahir sendirian akan jauh lebih cepat besar, jika dibandingkan dengan anak kambing yang lahir dengan saudaranya. Karena gizi dari induknya akan dapat diserap sendirian, sejak dia di dalam kandungan sampai kambing tersebut lahir.

Tinggalkan Balasan