Kondisi Beternak Sapi di Masa Lalu

Dahulu saat saya masih kecil, kebanyakan sapi yang diternakkan oleh orang-orang di sekitar rumah saya adalah jenis sapi lokal. Sapi ini memiliki warna kulit yang dominan putih, keabu-abuan diseluruh tubuhnya, tanpa ada tambahan warna lain.

Dari segi bentuk badan, sapi lokal ini memiliki postur tubuh yang lebih kecil dari pada jenis sapi import dari luar negri.  Jadi pada waktu itu, selain untuk diambil dagingnya, sapi-sapi tersebut, masih digunakan bekerja, misalnya untuk membajak sawah, dan digunakan untuk menarik gerobak pengangkut batu bata.

Selain itu dulu waktu saya kecil, sapi-sapi lokal tersebut tidak terus-menerus dikurung di dalam kandang, tetapi setiap pagi mereka diajak pergi ke sawah atau tanah lapang untuk mencari rumput di sana, dan saat sore harinya sapi-sapi tersebut baru diajak pulang ke kandang.

Dengan kondisi tersebut, dahulu seingat saya jarang ada peternak sapi yang mencari rumput seperti sekarang ini, pada waktu itu pemandangan peternak yang menggembalakan sapinya, merupakan hiburan tersediri untuk saya yang masih kecil. Kalaupun ada peternak yang mencari rumput, kebanyakan tidak dipikulnya sendiri, tetapi rumput tersebut di bebankan pada sapi-sapi tersebut, saat digiring pulang ke kandang.

Jadi sapi-sapi tersebut digembalakan dalam kondisi yang lapar, dan saat pulang kembali ke kandangnya, kondisi sapi-sapi tersebut sudah dalam keadaan kenyang, dan proses ini tetap dilakukan setiap hari. Jadi pada waktu itu, jarang ada sapi yang stress, karena terlalu lama dikurung dalam kandang.

Saya melihat kondisi sapi pada saat itu jauh lebih bahagia, dari pada kondisi sapi yang ada di peternakan saat ini. Karena pada saat itu, sapi-sapi masih diberi kesempatan untuk melihat dunia luar, dan setiap hari mereka masih bisa berjalan-jalan, dan mereka bisa menentukan sendiri rumput mana yang akan mereka makan dan mana yang mereka sukai.

Lagi pula pada saat itu jika musim kawin tiba, maka sapi-sapi tersebut akan kawin dengan cara alami, atau secara konvensional, antara sapi jantan dan sapi betina, tanpa ada campur tangan dari petugas kawin suntik sekarang ini. Mungkin hasil anakan mereka tidak sebagus seperti hasil kawin suntik, tetapi jika dilakukan dengan cara alami, sepertinya sapi-sapi tersebut terlihat lebih bahagia.

Saya dulu melihat bahwa sapi yang bekerja dengan bajak dan gerobak, sepertinya memiliki kondisi tubuh yang lebih sehat dari pada kondisi sapi yang hanya dikurung di dalam kandang, seperti sekarang ini. Lalu untuk umur dari sapi-sapi tersebut juga bisa mencapai umur yang lebih panjang, jika dibandingkan dengan sapi-sapi di peternakan sekarang ini.

Saya rasa kondisi tersebut akan sangat sulit sekali untuk dilakukan kembali oleh para peternak, karena sekarang yang namanya tanah gembalaan sangat sedikit jumlahnya, bahkan di beberapa tempat sudah tidak ada lagi yang namanya tanah kosong, karena sudah dibangun menjadi gedung dan rumah semua. Tetapi yang namanya kenangan masih sering teringat begitu saja.

Tinggalkan Balasan