Pupuk Kandang sebagai Pakan untuk Cacing Sutra

Pada artikel sebelumnya saya telah menjelaskan tentang kriteria soal makanan yang baik dan cocok untuk diberikan kepada cacing sutra, saya memang tidak menggunakan satu saja jenis pakan, tetapi saya menggunakan kombinasi dari beberapa pakan. Pada artikel sebelumnya saya telah menjelaskan tentang dedak padi sebagai pakan cacing sutra, pada artikel ini saya akan menjelaskan tentang pupuk kandang yang saya jadikan sebagai pakan cacing sutra.

Untuk pupuk kandang yang saya gunakan kali ini adalah pupuk kandang yang berasal dari kotoran ayam. Mengapa saya menggunakan kotoran ayam, bukan karena alasan khusus, tetapi hal ini hanya karena waktu ini, saya sedang mencoba kotoran ayam, dan tidak menutup kemungkinan bahwa jika nanti saya mendapatkan kotoran kambing atau sapi, maka saya akan menggunakan kotoran yang berasal dari kambing atau sapi tersebut.

Pupuk kandang yang masih segar, atau yang baru saja dikeluarkan oleh hewannya tidak dapat kita berikan kepada cacing sutra. Saya memang belum pernah mencobanya secara langsung, tetapi menurut pengalaman dan pengamatan saya selama ini, bahwa pupuk kandang yang masih segar, biasanya masih bersifat panas, dan memiliki kandungan gas beracun yang sangat banyak, jadi jika langsung kita berikan kepada cacing sutra, maka yang saya khawatirkan bisa membunuh cacing sutra tersebut.

Cara yang saya gunakan untuk menyiapkan pupuk kandang ini adalah dengan merendam pupuk yang masih segar setidaknya selama satu bulan. Dengan cara ini pupuk kandang biasanya sudah tidak lagi berbau menyengat (karena kandungan gasnya sudah banyak berkurang) dan sudah bersifat lebih dingin. Jika sudah demikian maka pupuk kandang sudah siap untuk diberikan pada cacing sutra.

Setelah pupuk kandang siap, biasanya saya akan menyaringnya terlebih dahulu jadi saya hanya akan menggunakan pupuk yang benar-benar halus saja. Sementara untuk pupuk yang masih kasar dan berukuran besar, saya gunakan untuk memupuk tanaman. Jadi dalam proses ini tidak ada bahan yang terbuang. Bahkan air yang saya gunakan untuk merendam pupuk tersebut, tetap dapat digunakan sebagai pupuk cair untuk menyiram tanaman.

Setelah direndam selama sebulan penuh, biasanya pupuk kandang tersebut sudah tenggelam dengan sendirinya di dasar wadah, jadi saya tidak perlu menyiramnya dengan air panas untuk membuatnya tenggelam. Tetapi jika nanti ada pembaca yang memiliki pupuk kandang yang mengapung, maka bisa dicoba untuk menyiramnya dengan menggunakan air panas, agar bisa tenggelam.

Hanya saja jika menggunakan pupuk kandang, mungkin ada pembaca yang merasa terganggu dengan bau yang mungkin masih tercium, pembaca bisa saja untuk tidak menggunakannya dan mengganti dengan bahan yang lain saja.

Tinggalkan Balasan