Dedak Padi sebagai Pakan untuk Cacing Sutra

Pada artikel sebelumnya saya telah menjelaskan tentang kriteria soal makanan yang baik dan cocok untuk diberikan kepada cacing sutra, saya memang tidak menggunakan satu saja jenis pakan, tetapi saya menggunakan kombinasi dari beberapa pakan, dan salah satu pakan yang saya berikan kepada cacing sutra yaitu berupa dedak halus.

Dedak adalah hasil proses penghalusan atau penggilingan ulang dari sekam padi atau kulit padi. Jadi, gabah padi, setelah diambil berasnya, maka akan menghasilkan kulitnya sebagai produk sampingan, dan kulit padi ini yang disebut sebagai sekam, kemudian jika digiling atau dihaluskan maka produk ini disebut sebagai dedak.

Untuk di daerah rumah saya biasanya dedak ini dibagi lagi menjadi dedak kasar dan dedak halus. Perbedaannya, terletak pada teksturnya, jadi dedak halus akan memiliki tekstur yang lebih halus dari pada dedak kasar. Hal ini biasanya karena proses penghalusannya atau proses penggilingannya, karena ada proses yang baik dan proses yang kurang baik, sehingga sekam yang digiling dengan baik dan dalam waktu yang lebih lama, akan menghasilkan dedak yang halus, tetapi jika proses penggilingannya kurang baik, maka akan menghasilkan dedak kasar.

Untuk bisa saya jadikan pakan cacing sutra maka dedak halus ini, harus diolah dulu, dan tidak bisa secara langsung di taburkan pada media budidaya. Dedak halus adalah bahan yang sebagian besar akan mengambang jika dimasukkan pada air dingin, sehingga jika kita langsung menaburkan pada media cacing sutra, maka dedak akan mengambang dan akan ikut aliran air sebelum bisa dihisap oleh cacing sutra.

Sehingga jika dedak tidak diolah, maka akan membuat air yang mengaliri media menjadi kotor dan jika kita menggunakan pompa air untuk mengairi media, maka dedak yang mengambang tersebut bisa menghambat kinerja pompa, atau malah bisa menyumbat pompa air, yang kemudian bisa membuat pompa air tersebut menjadi rusak.

Cara yang saya gunakan agar dedak halus ini dapat tenggelam, yaitu dengan cara menyiramnya terlebih dahulu dengan air panas sebelum siap digunakan. Lalu setelah dedak dan air penyiramnya telah dingin, maka saya baru akan menyaringnya kembali, agar yang saya dapatkan adalah dedak yang benar-benar halus dan memiliki ukuran yang kecil.

Biasanya sebelum dedak halus ini saya berikan kepada cacing sutra, saya akan mendiamkannya dulu selama beberapa hari, kemudian saat saya sudah dapat memastikan bahwa dedak ini siap dan tidak ada masalah, maka saya baru akan memberikannya kepada cacing sutra.

Seperti saya katakan di awal bahwa saya masih menggunakan beberapa bahan yang lain untuk dijadikan pakan cacing sutra. Tetapi bahan-bahan tersebut akan saya bahas pada artikel yang berikutnya.

Tinggalkan Balasan