Air pada Media Budidaya Cacing Sutra

Seperti kita ketahui bahwa cacing sutra adalah jenis cacing yang seluruh hidupnya berada di dalam air. Sehinggaair adalah sarana penunjang kehidupan yang sangat penting bagi cacing sutra. Demikian juga dengan kita, pada saat ingin membudidayakan cacing sutra, maka salah satu komponen utama yang harus kita perhatikan adalah tentang masalah tata kelola airnya.

Jika di alam, cacing sutra dapat mentoleransi berbagai masalah yang terdapat di dalam aliran air yang melewatinya, hal ini karena jumlah air yang ada di sungai atau selokan, jumlahnya sangat banyak dan terus-menerus berganti. Tetapi hal ini sangat berbeda, saat kita mulai membudidayakannya di rumah. Karena biasanya air yang kita gunakan untuk mengairi media budidaya adalah air yang sama, sedangkan kita hanya mengatur bagaimana air tersebut agar dapat berputar.

Jika kita menggunakan air yang bersih dan jernih saat pertama kali mengaliri media cacing sutra, maka air tersebut akan menjadi kotor, keruh, berlendir dan mulai mengeluarkan bau yang tidak sedap, setelah beberapa kali digunakan untuk mengairi media cacing sutra. Intinya bahwa air tersebut masih dapat digunakan selama dirasa masih bersih, tetapi jika sudah menjadi kotor, maka air tersebut akan membuat cacing sutra menjadi tidak nyaman

Besar-kecilnya aliran debit air yang digunakan untuk mengairi media budidaya cacing sutra akan sangat menentukan cepat atau lambatnya air tersebut menjadi kotor. Karena semakin cepat aliran dari debit air yang digunakan untuk mengairi media, maka akan semakin lambat air tersebut menjadi keruh dan kotor. Demikian juga sebaliknya, yaitu semakin lambat aliran air yang digunakan untuk mengairi media, maka akan semakin cepat juga air menjadi keruh dan kotor.

Tetapi meskipun demikian, saya harus mengingatkan bahwa kita juga harus mengukur tingkat kemampuan cacing sutra dalam mentoleransi tingkat kecepatan aliran air yang mengairi media budidaya, karena jika terlalu keras, maka bisa jadi cacing sutra yang ada di dalam media akan ikut terbawa aliran air, dan bisa hilang.

Jadi intinya bahwa aliran air yang digunakan untuk mengairi media budidaya adalah tekanan maksimal yang dapat ditoleransi oleh cacing sutra tersebut.

Tinggalkan Balasan