Kemarin peternak bebek yang ada di gang sebelah datang ke rumah saya, pada mulanya saya tidak tahu maksud kedatangannya, karena orang tersebut langsung masuk ke kebun di sebelah rumah saya, dan langsung saja memecah-mecah batang pisang yang ada di kebun tersebut.
Lalu saya tanyakan apa yang sedang dia lakukan, lalu orang tersebut mengatakan bahwa dia ingin mengambil batang pisang milik saya, untuk digunakan sebagai pakan bebek miliknya.
Untuk batang pisang yang sudah mulai membusuk tidak diambil bagian pinggirnya, tetapi hanya pada bagian tengahnya saja (untuk daerah kami bagian tengah batang pisang disebut ‘ares’). Tetapi untuk batang pisang yang baru saja dipotong, maka seluruh batang pisang tersebut diambil dan dibawa pulang.
Sebagai tambahan saja, bahwa batang pisang yang ada di rumah saya ukurannya cukup besar, yaitu sekitar 35-40 cm. Sehingga jika batang pisang tersebut dijadikan sebagai pakan tambahan untuk bebek, maka saya rasa dapat memberikan rasa kenyang yang cukup lumayan, pada sejumlah besar bebek, bahkan dapat mengurangi keperluan pakan secara signifikan.
Cara penyajian batang pisang untuk dijadikan pakan bebek, yaitu tanpa ada proses apapun. Jadi, batang pisang yang baru saja ditebang dapat langsung dipotong dan langsung diberikan pada bebek. Dan bebek-bebek itu sendiri akan langsung memakannya, jadi tidak ada perlakuan khusus.
Terkadang jika saya memotong batang pisang, sering saya menemukan cacing yang bersarang di sana, karena itu mungkin saja batang pisang milik saya ini bisa jadi memiliki nilai gizi yang cukup tinggi, apalagi jika ditambah dengan cacing yang ada didalamnya.
Saya sempat iseng untuk bertanya kepada bapak itu, soal harga jual bebek yang dia miliki. Dia mengatakan bahwa harga rata-rata bebek miliknya sekitar Rp 80.000, untuk bebek miliknya jumlahnya sekitar 300 ekor. Sedangkan untuk harga rata-rata telur bebek miliknya yaitu Rp 1.500. Hanya saja produksi telur milik bapak ini sangat sedikit yaitu sekitar 10 – 15 butir per-hari.
Tinggalkan Balasan