Anakan Burung Kenari yang Mati di Makan Semut

Perkenalan kakak saya dengan burung kenari memang belum lama, yaitu sekitar dua tahun ini, hanya saja semenjak setahun terakhir ini kakak saya lebih intensif lagi dalam melakukan budidaya burung kenari, bahkan dia bermaksud untuk mengembang biakkannya sendiri burung kenari di rumahnya.

Tetapi memang untuk pemula yang baru saja belajar beternak burung kenari, pasti ada saja masalah yang timbul, dan salah satu kejadian yang menimpa kakak saya adalah anakan burung kenari yang dia pelihara mati dimakan oleh semut. Boleh dikatakan bahwa ini adalah pelajaran yang berharga bagi peternak kenari pemula.

Untuk anakan yang dimakan semut ini, adalah hasil dari penetasan telur yang ketiga, yang dilakukan oleh kakak saya selama beternak kenari. Pada waktu itu burung kenari miliknya berhasil menetaskan dua butir telurnya, dari total tiga butir telur yang dierami.

Jika burung kenari yang diternakkan kakak saya adalah kenari dari jenis F1, maka kerugian yang diderita oleh kakak saya akibat dari kematian dua ekor anakan kenari tersebut, totalnya bisa lebih dari satu juta rupiah.

Kakak saya memang bukan berprofesi sebagai seorang peternak, karena pada saat ini beternak kenari hanyalah sebagai hobi saja, sehingga tidak dapat terus-menerus mengawasi burung-burung peliharannya tersebut. Pada saat itu kakak saya tidak sadar bahwa ada semut yang berkerumun di bawah sangkar burung kenari miliknya, tetapi dia cuek saja, karena hal tersebut memang sudah sering terjadi.

Tetapi yang membuat dia kaget adalah saat pulang kerja dan memeriksa kondisi anakan kenari yang baru saja menetas tersebut telah mati, dan pada saat itu banyak sekali semut yang berkerumun pada bangkai anak burung kenari tersebut. Pada waktu itu memang kandang burung kenari kakak saya posisinya diletakkan menempel pada tembok sehingga memudahkan semut untuk menyerang anakan kenari.

Setelah kejadian tersebut kakak saya, mulai meletakkan kandang burung kenarinya pada lokasi yang menggantung pada langit-langit ruangan. Sedangkan untuk kandang yang terpaksa diletakkan pada dinding ruangan, kakak saya memberikan kapur serangga dalam jumlah banyak dan merata ke seluruh bagian tembok. Selain itu sebagai langkah antisipasi tambahan, kakak saya selalu berusaha menyemprot semut yang berkerumun di sekitar rumahnya, dengan menggunakan obat serangga.

Setelah kejadian itu, dan langkah antisipasi yang sudah dilakukan, maka sampai sekarang belum ada kejadian serupa pada anakan kenari kakak saya.

Tinggalkan Balasan