Pamor Masakan Bekicot dari Masa ke Masa

Saya mendapat cerita ini dari nenek dan ibu saya, bahwa dahulu saat jaman penjajahan Jepang di Indonesia, bahan pangan sangat sulit sekali untuk didapatkan, sehingga masyarakat sangat menderita, bahkan tidak sedikit yang mengalami kelaparan. Bahkan kondisi kekurangan pangan ini masih berlangsung bertahun-tahun setelah Indonesia merdeka.

Karena kesulitan pangan yang hebat itulah, maka sebagai masyarakat desa, seperti nenek saya dan orang-orang yang lebih tua darinya, berusaha untuk mendapatkan bahan pangan apapun yang bisa dikonsumsi. Jadi mulailah masyarakat desa mencari di hutan-hutan dan pegunungan segala jenis makanan yang dapat dikonsumsi.

Pada waktu itu salah satu bahan pangan yang coba untuk dikonsumsi adalah bekicot, karena bagaimanapun juga jumlah bekicot sangat banyak, dan mudah untuk ditemui. Karena bekicot dikonsumsi oleh orang-orang pada masa sulit, dan masa kekurangan pangan. Maka, pada generasi ibu saya, banyak orang yang beranggapan bahwa orang yang mengkonsumsi bekicot adalah orang yang sangat miskin dan susah makan.

Karena itu pada saat nenek saya mencari bekicot untuk digunakan mengobati kakak sepupu saya yang mengalami gatal, maka kakak ibu saya sangat sedih, karena mengira ibunya masih mengkonsusi makanan milik orang yang sangat miskin tersebut. Karena beliau masih berfikir bahwa bekicot hanya dikonsumsi oleh orang yang susah makan.

Sebetulnya jika boleh jujur ternyata nenek saya cukup ahli dalam mengolah menu bekicot ini menjadi masakan yang enak. Dan beberapa tetangga nenek saya sangat suka dengan menu olahan tersebut, apalagi dapat mengobati penyakit. Tetapi karena image dari masakan bekicot sebagai makanan orang miskin, dan karena nenek saya tidak ingin membuat anaknya bersedih, maka nenek saya jarang sekali mengolah bekicot, dan kalaupun harus mengolahnya karena ada permintaan, maka beliau akan mengolahnya dengan sembuyi-sembunyi.

Tetapi setelah beberapa puluh tahun berlalu, ternyata pamor dari menu masakan bekicot ini naik. Bahkan di rumah saya menu masakan bekicot sudah banyak dijual oleh pedagang kaki lima, bahkan di beberapa rumah makan juga menuyediakan menu masakan bekicot ini.

Bahkan saya mendengar bahwa bekicot dari daerah saya juga mulai di ekspor ke Perancis. Saya tidak menyangka bahwa bekicot bisa seberharga itu. Karena pamor dari bekicot ini bisa dibilang meningkat, maka sekarang sudah mulai banyak orang yang berlomba untuk mengembang biakkannya.

Menu masakan bekicot telah berubah dari makanan orang miskin yang susah makan, menjadi makanan pinggir jalan dan restoran, sampai menjadi makanan untuk komoditi eksport.

Tinggalkan Balasan